Kandangnya Danar Si Sapi: Antara Hujan dan Lembayung Senja

Kandangnya Danar Si Sapi

Living with my friends, my cell phones, my tamagotchi, and my stupidity.


Aku benci hujan.
Sungguh, aku benci ia, meski sesaat lalu ia membantu mengaburkan tangisku.
Aku benci, karena ia selalu saja terburu-buru menjatuhkan dirinya di atas kepalaku.
Ia tak pernah bisa setenang dan seindah lembayung senja.
Oh, berlebihankah jika kemudian rasa rinduku mengharap lembayung itu terlukis kembali di malam ini?
Aku rindu jingganya, aku rindu merasakan diriku tenggelam di dalamnya.




Ditulis di sebuah malam yang sedang hujan dengan lebatnya di Bogor

0 surat penggemar:

Posting Komentar