Kandangnya Danar Si Sapi: Gw, Gila dan Melankolis

Kandangnya Danar Si Sapi

Living with my friends, my cell phones, my tamagotchi, and my stupidity.

Guys.. di saat gw menulis ini, jam di laptop gw menunjukkan pukul 2:54 pagi. Hujan di luar sudah mulai reda. Mungkin hujan itu sudah lelah menjatuhkan dirinya di kota ini sejak sore tadi.
Oh, ya, mungkin kalian ada yang bertanya, kenapa gw bangun tidur sepagi ini.
Dan *Tadaaaaa...* jawabannya adalah gw gak bangun tidur. Kenyataannya, gw malah belum tidur sama sekali malam ini.
Ah, entah apa itu istilahnya, insomniakah? Yang jelas sepertinya gw gak bisa tidur karena akhir-akhir ini gw sedang banyak pikiran. Ya, gw galau.

Dan untung malam ini hujan. Kalo gak hujan mungkin gw akan menghabiskan malam dengan berjalan kaki dan duduk-duduk di pinggir jalan raya lagi seperti malam kemarin. Ya, mungkin seperti gembel, kalian bilang.
Yup, itulah kebiasaan gw. Menyusuri jalan raya yang panjang dan sepi di malam hari saat gw sedang dirundung masalah. Gw gaktau kenapa, tapi rasanya itu bikin hati dan pikiran gw lebih tenang, dan tentu aja gw jadi bisa berpikir lebih jernih.
Di saat-saat seperti itulah gw bisa merenung, lalu gw seperti tenggelam ke dalam sisi diri gw yang begitu sentimentil dan melankolis, sisi diri yang kemudian lebih sering tersembunyikan di balik semua tawa dan candaan gw.

Yap, mungkin gak banyak dari kalian yang tahu bahwa gw pun kadang bisa menjadi seseorang yang seperti itu. Mungkin aneh, karena gw merasa bagai memiliki 2 sifat yang betul-betul berseberangan, yang sangat gila, juga sangat melankolis. Dan kedua sifat itu saling mengalahkan satu sama lain. Di saat gw menjadi yang gila, maka gw akan benar-benar menutup sifat perasa gw, juga menjadi seseorang yang ceria, yang kemudian mereka bilang hidup gw sangat cerian dan menyenangkan, seakan tiada masalah. Dan sama halnya jika gw menjadi yang melankolis, maka gw akan langsung menjadi seseorang yang well, uh, mungkin begitu perasa dan romantis, seseorang yang ketika tengah malam akan tiba-tiba terbangun dari tidur lalu menciptakan sepuluh bait puisi untuk seseorang yang disukainya, lalu seakan benar-benar menjadi seseorang yang hidupnya seperti tanpa pernah mengalami tawa yang meledak-ledak.

Manusia dengan dua kepribadiankah?

Beberapa waktu lalu gw menceritakan tentang sifat gw ini kepada seorang teman gw, dan dia bilang bahwa mungkin sifat asli gw adalah melankolis, namun gw berusaha menutupi itu dengan menjadi orang yang ya, bisalah kalian katakan itu gila atau apa terserah kalian.

Gw jadi teringat akan masa kecil gw.
Gw yang dulu adalah seorang anak yang mungkin bisa dibilang perasa, agak susah bergaul dan cenderung menyebalkan, yang lebih sering dijauhi di komunitas.
Dan ya, gw pun tidak memiliki banyak teman. Sampai suatu ketika, di masa SMP, gw merasa bosan dan muak dengan kenyataan bahwa gw selalu sendirian tanpa ada teman-teman untuk diajak berbagi.
Di saat itulah gw mencoba untuk berubah. Gw mencoba untuk menjadi seseorang yang lebih ceria, yang kemudian menjadi lebih ramah pula. Dan gw pun mulai mendapatkan teman-teman baru.
Di saat itulah gw mulai berpikir bahwa gw menyukai diri gw yang sudah mulai berubah itu, diri gw yang kemudian berubah menjadi seorang yang ‘gila’, tertawa-tawa selalu, seseorang yang bisa dianggap badut, yang ia selalu bisa juga membuat teman-temannya tertawa.
Dan kalian tau kelanjutannya, gw tetap memilih untuk menjadi seseorang yang seperti itu, sampai sekarang.

Ya, dalam kasus gw, menjadi orang yang ‘gila’ itu adalah sebuah pilihan yang telah gw ambil. Dan gw senang dengan itu. Karena gw merasa gw menjadi orang yang lebih menyenangkan, dan dengan menjadi orang yang ‘gila’ itu gw bisa dengan mudah bergaul dengan orang, sehingga gw pun bisa punya banyak teman sekarang.

=)

4 surat penggemar:

Anonim mengatakan...

enakan nongkrong di mesjid bos.. lw bisa punya waktu lebih banyak luph2an ma Tuhan lw. punya waktu lebih banyak ngehayatin lingkungan lw buat ngubah jadi hal jadi lebih baik menurut pandangan lw yang bisa manfaat buat sekeliling u.

if i were u yang gag bisa tidur sampe tengah malem, gw lebih milih jalan2 di pinggir jalan raya menuju masjid. tapi gw nggak bisa, soale gw selalu tidur sampe menjelang pagi XP,,

n usul gw, harusnya u manfaatin insomnia mania u yang sekarang untuk hal kaya gitu. bersyukurlah lw gag bisa tidur

Sama Nar ^^
Ane juga begitu....
Apa semua melankolis gitu yah ?
Berusaha jadi dua kepribadian ^^, soalnya ane juga merasa demikian....

@anonim:
Hehehe.. Thanks buat sarannya..
=)

@Willace a.k.a. Fadhil:
Yah, sepertinya emang begitu dhil. Gak cuma gw dan lw doang, ternyata ada juga beberapa temen gw yang kaya gitu euy...

Wuaaaa....
pii....
mengharukan banget sih cerita lo itu...

*preeett...*

hehehe...
tapi beneran kok, setelah gw terawang2 dan gw raba lalu gw pegang, lo itu ada kemungkinan punya 2 kepribadian..
kayak gw pi..

hahaha...


apalagi kalo udah malem, yakin gw lu pasti brbah wujud kaan???

=p

Posting Komentar